Analisis Struktur yang Membangun dalam Cerita Pendek Tahun 2010-Sekarang
Kelpmpok 2 :
1. Asraf Asbillah (1900025056),
2. Azhar Mulya Alifina (1900025059),
3. Exca Dwi Oktavia Holik (1900025077),
4. Hardianti (1900025052),
5. Andika Bagus Pratama (1900025067).
Analisis Struktur yang Membangun dalam
Cerita Pendek Tahun 2010-Sekarang
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sastra merupakan bagian dari seni yang menampilkan nilai - nilai keindahan yang bersifat aktual dan imajinatif sehingga mampu memberikan hiburan dan kepuasan rohaniah pembacanya. Apresiasi sastra memiliki pengertian sebagai suatu aktivitas merasakan atau menikmati karya seni dengan sungguh - sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan yang baik terhadap karya sastra. Sastra memiliki berbagi jenis atau bentuk diantaranya yaitu novel, puisi, roman dan cerpen. Dalam jenis atau bentuk kesusastraan tersebut, cerpen dan novel banyak digemari di kalangan masyarakat.
Menurut KBBI, Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita pendek. Cerita yang berarti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi, sedangkan pendek berarti kisah yang diceritakan singkat atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut. Cerita pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri (Susanto dalam Tarigan, 1984:176).
Penulis akan menganalisis tiga buah cerita pendek tahun 2010-Sekarang, diantaranya yaitu Kabut Neraka karya Danarto, Sepotong Cinta dalam Diam karya Asma Nadia, dan Bersiap Kecewa Tanpa Kata Kata karya Putu Wijaya.
Penulis akan menganalisis ketiga cerpen tersebut menggunakan analisis struktural, yang mana dalam menganalisis melihat segi unsur-unsu karya sastra yang membangun. Dengan menggunakan analisis struktural ini diharapkan mampu menghasilkan analisis cerpen secara mendalam, mampu mengetahui unsur yang membangun dalam suatu karya sastra, dan mampu mengungkapkan makna cerpen secara keseluruhan melalui unsur-unsur karya sastra seperti tokoh, alur, latar, tema, dan gaya bahasa dalam ketiga cerpen tahun 2010-Sekarang.
Analisis cerpen ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan analisis cerpen ini.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas. Cerpen yang akan di analisis adalah cerpen Kabut Neraka karya Danarto, Sepotong Cinta dalam Diam karya Asma Nadia, dan Bersiap Kecewa Tanpa Kata Kata karya Putu Wijaya. Berikut beberapa rumusan masalah :
1. Apa unsur-unsur yang membangun di dalam cerpen Bersiap Kecewa Tanpa Kata Kata karya Putu Wijaya?
2. Apa unsur-unsur yang membangun di dalam cerpen Kabut Neraka karya Danarto?
3. Apa unsur-unsur yang membangun di dalam cerpen Sepotong Cinta dalam Diam karya Asma Nadia?
4. Bagaimana persamaan ketiga cerpen tersebut?
5. Bagaiman kesimpulan dari ketiga cerpen tersebut?
Metode Penelitian
Tulisan ini mencoba menganalisis struktur yang membangun dalam cerita pendek tahun 2010-sekarang, dengan menggunakan metode penelitian sastra yaitu metode kualitatif. Metode kualitatif banyak digunakan dalam penelitian sastra karena di dalam metode kualitatif penyajiannya berbentuk deskriptif seperti yang terlihat dalam penulisan ini. Penulisan ini menganalisis dari beberapa karya sastra (cerita pendek) pada tahun 2010-sekarang yang hasilnya disajikan dalam bentuk naratif atau deskriptif. Metode kualitatif mementingkan data alamiah yang berhubungan dengan keberadaannya. Maksudnya yaitu dalam penelitian suatu karya sastra akan ada keterlibatan pengarang, masyarakat, dan nili-nilai yang ada di masyarakat.
Dalam tulisan ini juga dapat dikatakan menggunakan metode lainnya seperti metode deskriptif, analisis isi, dan formal. Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa penulisan ini menyajikan secara deskriptif jadi dapat dikatakan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif pada intinya sama dengan metode kualitatif. Tulisan ini juga dapat dikatakan menggunakan metode analisis isi karena tulisan ini memang memiliki tujuan untuk menganalisis suatu karya. Dalam metode analisis isi terdapat dua macam isi, yaitu isi laten yang biasa didapat dari dokumen atau naskah dan isi komunikasi yang biasa didapat dari suatu masyarakat atau pesan yang terkandung akibat adanya suatu komunikasi yang berlangsung. Dalam tulisan ini juga menyajikan unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik maka dapat pula dikatakan menggunakan metode formal karena unsur-unsur suatu karya sastra merupakan aspek formal.
Dalam tulisan ini mencoba memahami cerpen tahun 2010-sekarang, sehingga penulis mencoba mengumpulkan beberapa cerpen pada tahun tersebut yang nantinya akan dianalisis dengan penyajian secara deskritif. Kemudian akan ditarik suatu kesimpulan dari hasil analisis tersebut. Hal ini merupakan salah satu contoh metode kualitatif.
PEMBAHASAN
Kami menganalisis cerpen tahun 2010 sampai sekarang untuk mengerjakan tugas UTS dari mata kuliah Prosa Modern, serta untuk mendapatkan pengetahuan tentang cerpen yang kami analisis tersebut dan semoga juga bisa berguna untuk para pembaca agar mengetahui cerpen tersebut serta memahami unsur-unsur yang tekandung dalam beberapa cerpen tersebut.
Beberapa cerpen tahun 2010 sampai sekarang yang kami analisis sebagai berikut ini :
Cerpen 1
(Bersiap Kecewa Bersedih Tanpa Kata-kata oleh Putu Wijaya)
SINOPSIS
Seorang pria paruh baya yang ingin membeli rangkaian bunga untuk hadiah ulang tahunnya sendiri. Lama dia mencari, tetapi tidak ada satupun yang cocok baginya, hingga suatu ketika muncul gadis muda yang ternyata adalah sang pemilik toko, menawarkan bunga hasil dari rangkaiannya dan membuat pria paruh baya tersebut tertarik. Namun, ternyata bunga tersebut tidak dijual, sehingga pria tersebut rela menghabiskan isi dompetnya. Seketika gadis itu tahu bahwa dia membeli bunga untuk dirinya sendiri.
"Bapak membelinya untuk Bapak sendiri?"
"Ya.Apa salahnya?"
"Bapak yang ulang tahun?"
"Ya." Dia menatapku tak percaya. "Kenapa?"
"Mestinya mereka yang mengirimkan bunga untuk Bapak."
"Mereka siapa?"
"Ya, keluarga Bapak. Teman-teman Bapak. Anak Bapak, istri Bapak, atau pacar Bapak…"
"Mereka terlalu sibuk."
Gadis itu memberikan bunga rangkaiannya sebagai hadiah ulang tahun pria paruh baya tersebut dan mengembalikan uang yang telah diberikannya. Kemudian gadis itu juga mengantarkan pria tersebut pulang dengan mobil ferrarinya.
UNSUR INSTRINSIK
Tema
Sosial, karena cerpen tersebut meggambarkan kehidupan sehari-hari. Dimana kita setiap manusia memiliki rasa simpati dan empati terhadap orang lain. Sehingga terjadi hubungan timbal balik.
Tokoh dan Penokohan
• Pria pembeli bunga (Aku), merupakan sosok yang kesepian dan ia merasa bahwa tidak ada yang memedulikannya, sehingga ia mudah terharu akan sesuatu hal. Hal itu terlihat ketika ia meneteskan air matanya saat membaca sajaknya Goenawan Mohamad.
• Gadis muda pemilik toko bunga (Dia), merupakan sosok yang periang, cerewet, dan baik hati. Hal itu terlihat langsung dalam gambaran sikanya melalui dialog antar tokoh. Ketika ia mengetahui tokoh aku yang mendambakan hal sederhana yaitu ucapan ulang tahun, ia memberikan karangan bunganya sebagai hadiah dan mengantarkan pria tersebut pulang.
Alur
Alur maju hal ini dibuktikan dengan kalimat berikut : Aku menunggu setengah jam sampai toko bunga itu buka. Tapi satu jam kemudian aku belum berhasil memilih.
Latar
• Latar Tempat : Toko bunga. Dibuktikan dengan kalimat berikut : Aku menunggu setengah jam sampai toko bunga itu buka. Tapi satu jam kemudian aku belum berhasil memilih.
• Latar Waktu : Dalam cerpen tersebut tidak ditunjukan secara langsung waktu kejadian, tetapi kemungkinan terjadi pada pagi hari karena rata-rata toko bunga buka sekitar jam 9 - 10an.
• Latar Suasana : Mengharukan. Dibuktikan dengan kalimat berikut : Aku terharu. Pantas Nelson Mandela mengaku mendapat inspirasi untuk bertahan selama 26 tahun di penjara Robben karena puisi.
Konflik
Dalam cerpen ini terdapat konflik batin tokoh utama dan konflik antar tokoh. Konflik batin yaang terdapat dalam cerpen tersebut yaitu tokoh utama Aku merasa bahwa sudah tidak ada yang peduli kepadanya dan Ia merasa kesepian sehingga tidak punya semangat hidup. Sedangkan konflik antar tokoh dapat dilihat dari dialog antar tokoh yaitu ketika mereka berdebat tentang siapa yang harus menandatangani surat ucapan dan tokoh utama membeli bunga untuk dirinya sendiri.
Gaya Bahasa
Dalam cerpen ini menggunakan bahasa sehari-hari, tetapi terdatap majas metafora. Hal itu dapat dibuktikan dengan kalimat berikut : Mendadak bunga yang semula tak aku lihat sebelah mata itu berubah.
Sudut Pandang
Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, karena penulis melibatkan dirinya dan berperan sebagai pelaku utama. Hal itu buktikan dengan penggunaan kata aku dalam cerpen tersebut.
Amanat
Jangan terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, kita harus melihat sekitar apakah ada yang membutuhkan. Teradang hal kecil yang menurut kita tidak berarti dapat menolong orang lain.
UNSUR EKSTRINSIK
Latar Belakang Penulis
Nama : I Gusti Ngurah Putu Wijaya
Lahir : Puri Anom, Tabanan, Bali pada tanggal 11 April 1944
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Penulis drama, novel, cerpen, skenario, pelukis
Pasangan : Dewi Pramowati
Anak : I Gusti Ngurah Taksu Wijaya
Orang Tua : I Gusti Ngurah Raka dan Mekel Ermawati
Agama : Hindu
Pendidikan : SR Tabanan (1956), SMP Negeri Tabanan (1959), SMA-A Singaraja (1962), Fakultas Hukum UGM (1969), ASRI dan Asdrafi Yogyakarta, LPPM Jakarta (1981), dan International Writing Programme Iowa AS (1974).
Beberapa karyanya yang terkenal ialah Bila Malam Bertambah Malam, Telegram, Pabrik, Keok, Tiba-Tiba Malam, Sobat, dan Nyali.
Latar Belakang Masyarakat
Dalam masyarakat cerpen ini berlatar belakang sosial karena menggambarkan rasa empati dan simpati yang terdapat dalam diri setiap manusia. Tak hanya itu cerpen ini juga menggambarkan seseorang yang sibuk dengan urusannya sendiri tanpa mempedulikan orang lain. Dimana hal tersebut banyak kita jumpai di lingkungan masyarakat.
Pandangan Hidup Pengarang
Dalam cerpen ini pandangan hidup pengarang berasal dari naluri yang terpendam. Dimana penulis mengungkapkan bahwa terdapat beberapa orang yang merasa kesepian di dunia yang sibuk ini. Selain itu cerpen ini juga mengungkapkan tentang hal kecil yang biasa dianggap remeh bisa berarti bagi seseorang bahkan mampu menolong hidup seseorang.
Nilai-nilai yang Terkandung
Ada dua nilai yang terkandung dalam cerpen ini pertama nilai sosial yaitu dalam masyarakat hendaknya kita peduli terhadap orang lain karena dalam hidup kita tidak bisa hidup sendiri, sesibuk-sibuknya kita hendaknya kita harus memberi setitik perhatian kepada orang-orang disekitar. Yang kedua nilai budaya, dalam masyarakat terdapat perayaan hari kelahiran. Dimana setiap tahun banyak yang memperingtinya, tak mesti dalam bentuk pesta, hanya sekedar ucapan mampu disebut sebagai peringatan.
Cerpen 2
(Kabut Neraka oleh Danarto)
SINOPSIS
Pasar-pasar dihancurkan, masjid indah diledakkan. Apa saja yang ada di atas tanah harus dilenyapkan dari muka bumi, dari inti kehidupan, demi tahta dan kemenangan. Permusuhan antara Sunni lawan Syiah semakin membara ketika sampai di Baghdad, Irak, muncul kabut hitam pekat yang besar sekali, diam dan tak bergerak, mengambang di udara. Bom bunuh diri menjadi berita yang biasa dan dilupakan. Sekelompok jurnalis dengan bersemangat melaporkannya ke surat kabar, majalah, dan kantor berita yang bertugas.
Termasuk berita tentang kegilaan tentara-tentara Amerika yang kegilaan bagai kena sihir kabut itu. Betapa kabut itu memiliki kekuatan yang besar untuk menangkal segala upaya perdamaian.
Foto Kabut Neraka yang kemudian beredar di seluruh dunia dan menjadi topik perbincangan di acara televisi, radio, maupun diskusi terbuka oleh para ahli maupun anak muda yang selalu ingin mencari sesuatu yang baru. Minggu-minggu berlalu sampai beberapa bulan para ulama dan para ahli yang menetap di Baghdad menyelidikinya tetapi tidak mendapatkan jawaban.
UNSUR INSTRINSIK
Tema
dari penggalan kalimat pertama “tubuh-tubuh dilumatkan, rumah-rumah dikunyah-kunyah. Pasar-pasar dihancurkan, masjid yang indah diledakkan. Apa saja yang tegak di atas tanah harus dilumatkan dari penciuman bumi, dari arang kehidupan, demi wajah dan kemenangan” . dapat disimpulkan bahwa tema yang terkandung dalam cerpen tersebut adalah gambaran peperangan yang terjadi pada masa sekarang tanpa memandang moral sedikitpun.
Tokoh dan Penokohan
• Long John Potomosth, tentara muda yang suka membanyol dan menjadi gelanggang taruhan spektakuler.
• Sang Komandan,berwibawa dan bijaksana dan bertanggung jawab atas keselamatan bala tentaranya.
• Wartawan , wartawan terdapat dalam cerpen tersebut dipenggalan kata “wartawan-wartawan dari dalam dan luar negeri tumplek-blek dikawasan kabut itu”. Merasa ingin tau tentang perang tersebut.
• Jurnalis , sangat ingin mencari tahu tentang perang tersebut karena pekerjaan mereka dari kantor
• Ulama , para ulama kedua golongan kemudian menggelar doa bersama memohon dibukakan pintu gerbang pengetahuan tentang benda yang musykil itu. Penokohan ulama tersebut digambarkan seperti ulama pada umumnya mendoakan agar mendapatkan yang terbaik.
Latar
• Tempat : di Bagdad,Irak. Terdapat pada penggalan kata “ permusuhan antara Sunni lawan Syiah semakin membara ketika tiba-tiba di Baghdad, Irak, muncul kabut hitam pekat yang besar sekali”. Menjelaskan bahwa latar tempat cerpen tersebut berada di Baghdad,Irak.
• Waktu : sore menjelang maghrib.
• Suasana : Mengerikan,menyedihkan,bersuka ria
Plot atau Alur
Plot atau alur adalah sebuah langkah atau jalan dari sebuah cerita. (alur maju)
Sudut Padang
Orang ketiga. Karena tidak terdapat kata-kata aku, saya, dan kamu/dia
Gaya Bahasa
Gaya penceritaan dalam tersebut menggunakan gaya bahasa yang digunakan sehari-hari, serta terdapat juga beberapa macam majas yang terkandung dalam cerpen tersebut, yaitu majas Hiperbola, Personifikasi, Metafora, dan Asosiasi.
Amanat
Hendaknya kita harus berusaha keras dalam mencapai tujuan atau hasil yang kita harapkan.
UNSUR EKSTRINSIK
Latar Belakang Masyarakat
Permusuhan antara Sunni lawan Syiah semakin membara ketika tiba-tiba di Baghdad, Irak, muncul kabut hitam pekat yang besar sekali, diam tak bergerak, mengambang di udara. Golongan Sunni menganggap kabut hitam itu rekayasa Syiah untuk mengacaukan situasi, sedang golongan Syiah menuduh Sunni menciptakan kabut hitam untuk menggagalkan upaya perdamaian. Sementara itu tentara-tentara Amerika menyebut kabut hitam raksasa itu sebagai “Kabut Neraka”.
Referensi Penulisan “Kabut Neraka”: Danarto terinspirasi dari permusuhan antara sunni dan syiah di bagdad, irak
Latar Belakang penulis
Nama : Danarto
Lahir : Sragen, Jawa Tengah, 27 Juni 1940 – meninggal di Jakarta, 10 April 2018pada umur 77 tahun
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Penulis dan Pelukis
Istri dari : Siti Zainab Luxfiati
Orang Tua : Djakio Hardjosoewarno, dan Siti Aminah
Agama : Islam
Karya :
Novel
• Asmaraloka (1999)
Kumpulan Cerpen
• Godlob (1975)
• Adam Ma’rifat (1982)
• Berhala (1987)
• Orang Jawa Naik Haji, catatan perjalanan ibadah haji (1984)
• Gergasi (1993)
• Setangkai Melati di Sayap Jibril, kumpulan cerpen, (2000)
• Setangkai Melati di Sayap Zibril (2001)
• Kacapiring, (2008)
Drama
• Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek (1976)
• Bel Geduwel Beh (1976)
Kumpulan Esai
• Gerak-Gerak Allah (1996)
Penghargaan
• Hadiah dari majalah Horison tahun 1968 untuk cerpennya “Rintrik”
• Hadiah Sastra dari dari Dewan Kesenian Jakarta dan Hadiah dari Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 1982 atas cerpennya “Adam Makrifat”
• Hadiah dari Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1987 atas kumpulan cerpennya Berhala
• Penghargaan SEA Write Award dari Kerajaan Thailand tahun 1988
Nilai- Nilai yang terkandung dalam cerpen
Nilai yang terkandung dalam cerpen “Kabut Neraka” adalah bahwa peperangan hanya akan menimbulkan penderitaan bagi semua pihak dan juga kerugian yang didapat tidaklah sedikit belum lagi masyarakat yang jelas merasakan dampaknya terancam kehilangan kestabilannya.
Cerpen 3
(Sepotong Cinta dalam Diam Oleh Asma Nadia)
SINOPSIS
Bingkisan dari pak pos, paket tanpa nama tersebut dikirim oleh pak pos dan diterima oleh Dee, yang dimana paket misterius itu hanya tertuliskan alamat, dan tanpa nama pengirim, maupun nama penerima.
“ Buat siapa, pak?”
Tukang pos itu tidak menjawab. Hanya memintaku menerima paket kesasar itu.
“Kok nggak ada namanya, pak ?Yakin buat di sini?”
Pak pos hanya menggerakan telunjuk pada alamat lengkap yang tertulis
Awalnya empat gadis tersebut ragu untuk membuka, dikarenakan mereka mengira bahwa paket tersebut, salah alamat,, dengan itu mereka bersepakat untuk menyimpan paket tersebut selama tiga hari kedepan, untuk menunggu kepastian. Namun karena rasa penasaran salah satu dari mereka, Dee membuka paket tersebut tanpa sepengetahuan yang lain, ketika sahabatnya yang lain tau bahwa Dee membuka amplop tersebut ketiga sahabtnya kecewa dikarenakan Dee tidak menjaga amanah.
Seluruh surat yang terdapat pada bingkisan tersebut akhirnya habis di baca oleh keempat gadis tersebut, surat yang berisikan ungkpan seorang laki-laki tanpa nama untuk seorang perempuan pujaanya yang ia sangat cintai dalam diam, sampai ia menunggu waktu yang tepat untuk mengirim semua surat yang 8 tahun terakhir ia tulis untuk seorang perempuan yang amat ia cintai, namun takdir tidak sesuai dengan kenyataan dan harapan seoarang laki-laki itu, karena perempuan tanpa nama tersebut telah hidup dengan takdirnya yang buakan bersama dengan laki-laki tanpa nama tersebut. Namun keinginanya yang begitu ingin ia penuhi, maka dari itu yang ingin mengirimkan bigkisan tersebut, namun bukan perempuan itu yang menerima melainkan Dee dan teman-temanya.
UNSUR INSTRINSIK
Tema
Percintaan, karena di dalam cerpen menceritakan seorang laki-laki tanpa nama yang mencintai dalam diam wanita tanpa nama, rasa cinta yang sudah 8 tahun belakangan ini ia ungkapkan melalui puisi, untuk menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan rasa cintanya itu, namun manusia hanya bisa berencana dan Tuhanlah yang menentukan takdir manusia, tidak terasa 18 tahun sudah laki-laki tanpa nama menjalani kisah cinta yang lara.
Tokoh dan Penokohan
Pak Pos : Sabar, pekerja keras dan Ramah
Lelaki tanpa nama : Tidak mudah menyerah, tulus, dan Penuh harap
Dee : cerewet, memiliki banyak ide, memiliki rasa penasaran (kepo) yang tinggi, dan tidak amanah
Andra : Ramah, dan Bijak
Ita : Wanita paling dewasa di banding teman yang lain, dan Bijak mengambil keputusan
Anik : gadis bertubuh mungil yang baperan
Alur
Pada cerpen Sepotong Cinta dalam Diam yaitu alur Maju, karena cerita di awali dengan bingkisan yang dikirim kealamat Dee, paket tanpa nama membuat keempat gadis tersebut penasaran, dan memutuskan untuk membuka paket itu.
Latar
Latar Tempat : Rumah Dee, Ruang televisi, Di Kamar Dee, dan Di kos Dee.
Latar Waktu : pagi, siang, sore, malam.
Latar Suasana : Kebingungan, kaget, ragu, baper, kecewa, kesal,dan haru.
Sudut Pandang
Orang pertama pelaku utama
Gaya Bahasa
Dalam Cerpen menggunakan gaya Bahasa sehari-hari, juga terdapat beberapa majas metafora dan majas Personifikasi.
Amanat
Jangan berekspektasi terlalu lebih mengenai kehidupan yang akan datang, jangan merencanakan sesuatu di luar kemampuan kita sebagai manusia. Mencitailah sewajarnya jangan berlebihan perihal cinta kepada selain Allah. Jangan fokus pada diri sendiri dan tidak menerima kesepakatan yang telah disetujui, jangan ingkar janji karena itu akan membuat orang lain kecewa, dan tidak mempercayaimu lagi.
UNSUR EKSTRINSIK
Latar Belakang Penulis
Nama : Asmarani Nadia Rosalba
Nama Pena : Asma Nadia
Lahir : 23 Juni 1972
Kebangsaan : Indonesia
Aliran Sastra : Novel dan Cerpen
Karya Terkenal : Assalamualikum Bejing, Surga yang Tak Dirindukan, Emak Ingin Naik Haji, dan Rumah Tanpa Jendela
Pasangan : Isa Alamsyah
Agama : Islam
Penghargaan : - Penghargaan Buku remaja Terbaik 1 (20010 untuk bukunya rembulan di Mata
- Penghargaan sebagai pengarang fiksi remaja terbaik dari Mizan Award (2003)
Nilai-Nilai Terkandung
Dalam cerpen ini terdapat beberapa nilai yaitu nilai sosial, sebaiknya kita menjaga privasi dengan tidak semena-mena dengan sesuatu yang bukan hak atau milik kita, keempat gadis yang terbawa suasana atas surat yang berisikan puisi kisah cinta seorang laki-laki tanpa nama yang lara membuat para gadis merasakan apa yang dirasakan laki-laki tanpa nama tersebut. Juga nilai agama yaitu jangan berlebihan perihal cinta selain kepada Allah.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis cerpen diatas disimpulkan bahwa cerpen atau cerita pendek merupakan karya fiksi, yang pada umumnya dibuat berdasarkan kisah dikehidupan si penulis yang mengisahkan satu permasalahan, cerpen biasanya menyimpan pesan-pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca. Pada hasil analisis ke-3 cerpen diatas dapat di lihat struktur cerpen di tahun 2010 –sekarang, cerpen pada dasarnya memiliki unsur yaitu unsur Instrinsik dan unsur Ekstrinsik, jika kita perhatiakan tidak ada perbedaan yang begitu menonjol antara cerpen di tahun 2010-sekarang. Dari segi gaya bahasa, cerpen di tahun 2010-sekarang menggunakan gaya bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Meyya assyifa, “Metode penelitian sastra,” www.blogspot.com, 2014. http://ketikatuhanjatuhcinta.blogspot.com/2014/03/metode-penelitian-sastra.html?m=1 (accessed Mar. 21, 2014).
Putu wijaya, “Bersiap Kecewa Bersedih Tanpa Kata-kata,” www.lakonhidup.com, 2011. https://lakonhidup.com/2011/07/24/bersiap-kecewa-bersedih-tanpa-kata-kata/ (accessed Jul. 24, 2011).
Danarto, “Kabut Neraka,” www.lakonhidup.com, 2012. https://lakonhidup.com/2012/07/20/kabut-neraka/ (accessed Jul. 20, 2012).
Putu wijaya, “Biografi Sastrawan Putu Wijaya,” www.sites.google.com, 2020. https://sites.google.com/site/sastrawanindonesia/home/biografi-sastrwan-putu-wijaya.
Asma nadia, “Lebih Dekat Dengan Asma Nadia,” www.sites.google.com, 2020. https://sites.google.com/site/sastrawanindonesia/home/lebih-dekat-dengan-asma-nadia.
Komentar
Posting Komentar